Setelah Vakum, PPBI Cabang Kediri Gelar Kontes Pameran Panjalu Jayati Bonsai Kediri Diikuti 936 Peserta

    Setelah Vakum, PPBI Cabang Kediri Gelar Kontes Pameran Panjalu Jayati Bonsai Kediri Diikuti 936 Peserta
    Suparyono Kades Grogol (kanan) Den Basito Ketua Panitia Pelaksana Panjalu Jayatai Bonsai Kediri di area lokasi parkir tiga SLG Kab Kediri.

    KEDIRI - Perkumpulan Penggemar Bonsai Indonesia (PPBI) Cabang Kediri menggelar kontes dan pameran bertajuk Panjalu Jayati Bonsai Kediri dalam rangka memeriahkan Hari Jadi Kabupaten Kediri ke-1220 tahun 2024.

    Kontes dan Pameran berlangsung di Parkir Tiga SLG Kabupaten Kediri, yang akan digelar pada Jumat-Minggu, tanggal tanggal 10-12 Mei 2024.

    Den Basito Ketua Panitia dan Pelaksana Panmas Panjalu Jayati Bonsai Kediri kepada wartawan mengatakan, hari ini Pameran Nasional (Pamnas) tingkat utama yang baru pertama kali diadakan di Kediri cabang dari PPBI Pusat Jakarta sehubungan dengan Hari Jadi Kabupaten Kediri ke-1220 diikuti 18 - 20 Kota atau Kabupaten yang ikut kontes. 

    "Kategori yang dilombakan ada 4, mulai Prospek, Pratama, Madya dan Utama, untuk Kabupaten Kediri masih dibilang baru bergeliat lagi untuk perbonsaian, " ucapnya. 

    Lanjut Den Basito bahwa ajang kali ini untuk kelas prospek masih pemula karena bahan yang masih baru. Untuk kelas prospek diikuti 534 pohon, kelas Pratama ikut 350 pohon, kelas Madya 31 pohon dan kelas Utama 21 pohon. Menariknya juga diikuti satu pohon bonsai eksibisi atau hanya dipamerkan saja. 

    Total seluruhnya ada 936 peserta. Untuk penilaian sendiri 4 kriteria yaitu, gerak dasar, keindahan, kematangan dan keserasian. Ada peserta dari luar Kediri Pontianak dari Kalimantan. Ada juga Blora dan daerah tapal kuda. 

    Dikatakan Den Basito bahwa masing-masing keempat kriteria ini tergantung dari konsep dari pohon itu, karena ada 3 konsep yaitu, naturalis, surealis dan ekspresionis.

    Ketiga konsep ini hampir punya kelebihan dan kekurangan masing-masing ketika di konteskan ini ada titik berat untuk juri menyampaikan pemenang karena ketat sekali.

    Dari jumlah peserta akan diambil masing-masing kategori diambil 10 besar atau Best Ten, Satu Best in Class (Terbaik di Kelas) dan Best in Show. 

    Menurutnya bahwa tujuan kegiatan ini digelar yang bertajuk 'Panjalu Jayati Bonsai Kediri' dengan filosofi yang hampir sama dengan semangat yang didengungkan oleh Kabupaten Kediri tentang keberhasilan kita untuk maju di perbonsaian baik di kancah Nasional dan Internasional.

    Kondisi saat ini teman-teman PPBI khususnya Cabang Kediri sebenarnya banyak yang sudah mampu mengekspor bonsainya. 

    "Kami berharap semoga ke depan jauh lebih baik dan jauh lebih meriah karena tempat juga mempengaruhi ini sudah istimewa sekali, meskipun kurang luas dan parkirnya juga sulit, " pungkas Den Basito. 

    Sementara itu, Kepala Desa Grogol Kecamatan Grogol Kabupaten Kediri, Suparyono menyampaikan, Alhamdulillah setelah vakum lama di Hari Jadi Kabupaten Kediri ke-1220 ini, Cabang PPBI Kabupaten Kediri bisa mengadakan Pamnas PPBI diikuti peserta 936 pohon.

    "Tahun ini, kontes dan pameran Panjalu Jayati Bonsai Kediri kali ini luar biasa. Kami mengucapkan terima kasih buat Dinas Pertanian dan Dinas Pariwisata yang sudah mendukung dan mensuport acara ini, " ujar Suparyono. 

    Lanjut Suparyono kami juga mengucapkan terima kasih untuk semua Pengemar Bonsai Kediri, yang guyub rukun, kompak dan sampai bisa terlaksana acara ini.

    "Semoga tahun depan bisa menggandakan acara ini besar lagi dan lebih meriah lagi. Tak kalah penting lagi, kami ucapkan terima kasih kegiatan ini bisa terlaksana berkat kerja keras Den Basito sebagai Ketua Panitia Pameran yang sudah menyatukan semua pengemar bonsai Kediri, " pungkas Suparyono. 

    Sementara, Supandi Tim Dewan Juri asal Jember didampingi beberapa Juri Utama Herman dari Madiun, Agus Tantrawan asal Gianyar Bali, Saiful Hadi Jember, Imam Nganjuk dan Andreas Juri Madya asal Blitar. 

    Dijelaskan Supandi bahwa untuk penjurian sendiri sudah dilakukan selama 3 hari. Ada kelas Pratama, Madya dan kelas Utama.

    Kriteria yang dinilai tiap pohon ada 4 yaitu, penampilan, gerak dasar, keserasian dan kematangan. Masing-masing kelas itu sama penilaiannya, tapi tingkat kriterianya berbeda. Seperti, kelas Pratama dan Madya masih boleh pakai alat bantu kawat. 

    "Sedangkan, untuk kelas Utama sama sekali tidak boleh pakai alat bantu, karena mempengaruhi nilainya, " tutup Supandi. 

    kediri
    Prijo Atmodjo

    Prijo Atmodjo

    Artikel Sebelumnya

    Saroja Kediri Bersama Komisi B DPRD Kota...

    Artikel Berikutnya

    PPBI Cabang Kediri Raya Sukses Penyelenggaraan...

    Berita terkait