KEDIRI - Pertemuan yang diinisiasi oleh Kepala Disperdagin Kota Kediri Wahyu Kusuma dengan Paguyuban dan Perwakilan pedagang PKL Pasar Loak bertempat RM Padang Padi Kaliombo, merupakan tindak lanjut dari audiensi beberapa Perwakilan PKL Pasar Loak ke kantor Disperdagin Kota Kediri. Jumat (16/2/2024) pukul 09.00 WIB hingga selesai.
Kepala Disperdagin Kota Kediri juga melibatkan OPD terkait, seperti, Dishub, Dinas PUPR, Satpol, Bappeda dan Dinas Koperasi UMT Kota Kediri.
Pertemuan hari ini Kepala Disperdagin Kota Kediri Wahyu Kusuma menampung apa yang dibutuhkan dan diinginkan para pedagang PKL Pasar Loak.
Usai melakukan pertemuan Kepala Disperdagin Wahyu Kusuma kepada wartawan mengatakan, bahwa terkait beberapa hari lalu Perwakilan PKL Pasar Loak mendatangi kantor kami menyampaikan aspirasinya.
Baca juga:
Teknik Kampanye dan Pelaporan Dana Kampanye
|
"Hal itu sudah kita tindak lanjuti dengan rapat dengan Asisten dan OPD terkait hasil pertemuan bahwa pedagang pasar loak ditetapkan pengelolaannya ke Disperdagin. Sebelumnya status pasar loak tidak jelas, karena sekarang kewenangan ada di Disperdagin. Hari ini mengundang paguyuban dan perwakilan pedagang pasar loak untuk rapat apa yang diinginkan para pedagang, " kata Wahyu.
Lanjut Wahyu mulai saat ini karena pasar loak sudah menjadi kewenangan Disperdagin, maka kita pingin tahu kondisi real dan melakukan cek ricek serta mengajak beberapa OPD terkait untuk mapping kebutuhan yang bisa dilakukan tahun ini, perubahan anggaran dan dilakukan tahun berikutnya khususnya untuk pasar loak Kaliombo.
Kalau ada usulan minta dibangunkan pasar yang baru. Ia masih mempertimbangkan dan butuh waktu, terkait penganggaran dan memilih tempat yang strategis serta tidak semudah hanya sekedar memindah para pedagang saja.
Menurut Wahyu apa yang ada di depan ini menjadi tanggungjawab Disperdagin, kita lakukan pembenahan dan perbaikan fasilitas yang dibutuhkan para pedagang PKL.
Kami sangat menyadari kalau ada pedagang yang dulunya disini tidak kuat, lalu pindah ke pinggir jalan kembali. Nanti setelah kita bangun sarana prasarana, kita dorong kembali para pedagang yang jualan di pinggir jalan untuk kembali ke pasar loak lagi.
Memang dari Pemkot Kediri kurang perhatian, ini wajar meraka teriak-teriak, tapi mulai saat ini kita benahi semua dengan harapan pedagang pasar yang dulu disini karena fasilitasnya kurang. Sehingga, wajar kalau mereka keluar dari sini, diharapkan meraka bisa kembali jualan kesini.
Wahyu juga menambahkan terkait ingin dibentuknya koperasi ini ternyata ada terkendala aturan-aturan baru pendirian koperasi modal awal yang cukup besar sampai Rp 500 juta.
Namun, keinginan meraka bantuan hibah berupa uang bukan modal. Yang nantinya uang hibah ini dipinjamkan ke pedagang atau dikelola oleh paguyuban untuk dipinjamkan ke anggota.
Apakah ada aturan dana hibah yang bisa mewadahi paguyuban. Hal ini perlu waktu 1 bulan karena ini berkaitan dengan anggaran.
Apa yang bisa putuskan hari ini tadi terkait uang kebersihan pedagang pasar, tidak bisa bayar, nanti saya akan koordinasi dengan DLHKP agar tidak ditarik dan yang membersihkan pasar loak dari teman-teman DLHKP.
"Jadi semua informasi akan dikomunikasikan secara intens dilakukan dengan paguyuban pasar loak jadi tidak putus, " pungkasnya.
Sementara, Hanib selaku Koordinator Paguyuban PKL eks Pasar Loak menyampaikan, hasil dari pertemuan hari ini dengan Kepala Disperdagin beberapa sarana prasarana di Pasar Loak Kaliombo akan diperhatikan oleh Pemerintah Kota Kediri melalui Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disperdagin) Kota Kediri.
Disperdagin sendiri akan bekerjasama dengan OPD terkait baik Dishub, Dinas PUPR, Satpol PP dan Kelurahan Kaliombo yang akan memperbaiki pembangunan fisik di area Pasar Loak tersebut.
Lanjut Hanib menuturkan perlu diberi rambu-rambu penunjuk jalan mengarah ke pasar loak agar masyarakat umum mengetahui keberadaan. Juga perbaikan drainase, pembangunan gapura, atap-atap atau plafon kios yang sudah rusak.
"Juga ada pengadaan pagar dan portal pintu keluar masuk di area pasar loak guna menjaga keamanan barang dagangan milik pedagang, " ucapnya.
Hanib juga sempat mengusulkan untuk pembangunan pasar baru di lahan yang kosong milik aset Pemerintah Kota Kediri, dikarenakan selama ini pedagang pasar loak sudah menempati pasar loak Kaliombo selama 10 tahun 4 bulan.
"Hari ini setelah dilakukan sidak dari Disperdagin dan OPD terkait di pasar loak akan ada pembangunan segera mungkin akan kebutuhan dan fasilitas yang dibutuhkan oleh para pedangan disini, " ungkap Hanib.